Optimis Perekonomian Tetap Kuat

Juli 21, 2009

Pasca ledakan Bom Mega Kuningan, Jumat (17/7) pagi lalu, sektor yang diperkirakan paling terkena dampaknya adalah sektor ekonomi. Dampak utamanya adalah estimasi penurunan investasi dan kunjungan turis asing dalam beberapa bulan ke depan. Berdasarkan kejadian aksi pemboman terdahulu di Indonesia, investasi dan pariwisata adalah dua hal ekonomi yang paling terpukul atas tindakan terorisme.

Dalam penciptaan ekonomi yang kondusif dimana investasi dan pariwisata nyaman masuk di dalamnya, faktor stabilitas keamanan mutlak disediakan suatu negara. Jaminan keamanan dari pemerintah dan masyarakatnya akan menjadikan para investor dan turis asing merasa aman beraktivitas. Bagi investor, mereka tak akan ragu menanamkan dananya di Indonesia karena risiko atas keamanan investasinya bisa diminimalisir sekecil mungkin. Pun, juga bagi wisatawan asing, mereka akan senang hati berkunjung ke Indonesia untuk menikmati indahnya alam dan budayanya ketika keselamatan jiwanya terjamin.

Indikasi investasi asing terkena dampaknya pun telah ada, yaitu pembatalan beberapa kontrak investasi asing di Indonesia beberapa waktu sesaat setelah ledakan. Takutnya, ini berlanjut ke proyek-proyek lain yang sedianya akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi, lokasi ledakan, Hotel J.W Marriot dan The Ritz Carlton, adalah hotel internasional yang biasanya menjadi tempat utama penginapan dan pertemuan para investor asing. Kejadian ini pasti dengan cepat tersebar ke belahan dunia lain dan menjadikan investor berpikir ulang berinvestasi di indonesia.

Para wisatawan asing yang mulanya akan berkunjung ke Indonesia pun banyak yang membatalkan rencana liburannya karena aksi bom ini. Contoh besarnya adalah pembatalan klub sepakbola Manchester United ke Indonesia untuk menemui para penggemarnya di sini. Impilkasi yang paling besar tentunya adalah keluarnya travel warning dari negara lain untuk melarang atau membatasi warganya berkunjung ke Indonesia. Target wisman tahun 2009 yang lebih besar dari kunjungan tahun 2008 sebesar 6,5 juta orang pun terancam tak tercapai.

Upaya untuk memulihkan citra Indonesia kepada para investor dan wisatawan asing mesti intensif digalakkan. Kita harus berjuang keras menanamkan persepsi bahwa Indonesia tetaplah aman dan nyaman untuk dikunjungi. Indonesia is still safe and nice to be visited. Slogan itu harus didengungkan bangsa ini kepada pihak internasional. Sejalan dengan itu, aparat POLRI dan BIN mesti segera mengungkap dalang di balik aksi ini. Ini sangat penting agar pihak internasional percaya pada upaya Indonesia memberangus terorisme.

Kita juga harus tetap optimis dengan kekuatan perekonomian negeri ini. Kita harus yakin, bangsa ini sudah memiliki daya tahan dalam perekonomiannya. Ini karena jika melihat struktur ekonominya, Indonesia lebih digerakkan pasar domestiknya yaitu sebesar 70% dibandingkan pasar luar negeri sebesar 30%. Pasar domestik terdiri dari konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah, sedangkan pasar luar negeri dipengaruhi investasi dan ekspor yang rentan pada kejadian seperti pemboman ini.

Namun, tetap saja kita wajib mengupayakan stabilitas keamanan karena perekonomian sangat sensitif dengan adanya gangguan keamanan. Pengalaman buruk ekonomi pasca Bom Bali I pun tidak akan kita alami lagi ketika bangsa ini bersinergi bersama untuk bergerak cepat memulihkan keadaan keamanannya. Dengan demikian, kita wajib optimis, dengan ada atau tidaknya bom Mega Kuningan, target pertumbuhan ekonomi tahun 2009 sebesar 4,2-4,5 pun tetap akan kita capai.

You Might Also Like

0 komentar

Twitter @iqbal_kautsar

Komentar Pembaca

BACA LEBIH BANYAK