Sekali Lagi, Flores!

April 25, 2014

Flores..  Nusa  Sarat Pesona..

Memanjang timur ke barat. Penuh sesak oleh gunung-gunung menjulang yang sebagian besar masih aktif. Sempit tanah lapang dijepit oleh bukit-bukit. Panas mentari bersinar riang hampir sepanjang tahun. Itulah profil singkat dari daratan Flores, sebuah pulau yang terhampar di provinsi Nusa Tenggara Timur. Flores memiliki luas sekitar 14.300 km persegi menjadikannya sebagai pulau terbesar di provinsi paling selatan Indonesia.

Ini adalah kesempatan kali kedua saya berkunjung ke Flores. Saya beruntung menjadi salah satu pemenang kompetisi Adira Faces of Indonesia dan berpasangan dengan A. Mei Harmawansah, fotografer top asal Makassar.

Tepat setahun lalu kurang 10 hari, saya menyisir bumi Flores selama 10 hari, dari Larantuka hingga ke Labuan Bajo. Dengan waktu yang lebih singkat – hanya 6 hari, kali ini saya akan menapak tilas pesona-pesona yang ada di Flores, tentunya dengan destinasi dan kisah lain yang belum saya takzimi.

Saya bisa bayangkan tak akan ada bosannya menyelami kedua kali Flores ini. Mengapa? Flores selalu menawarkan harmoni sempurna antara ragam alam, budaya dan manusia. Di setiap lekuk ‘tubuhnya’ Flores menyediakan pesona. Para  pelancong dari seluruh dunia memasukkan Flores sebagai destinasi impiannya sepaket bersama dengan tetangganya: Pulau Komodo – sebuah destinasi keajaiban alam dunia. Di petualangan pertama Flores, saya sudah buktikan bahwa Flores menepati janjinya tentang keindahan yang luar biasa.

Alam Flores terhampar begitu cantik dengan paduan savana hijau, hutan lebat dan gunung-gunung kerucut nan eksotis. Daratan Flores ini dipeluk oleh perairan yang kaya dengan terumbu karang dan biota laut, sebut saja Taman Laut Riung 17. Pasir putih dan pasir hitam dengan anggun bergantian mengelilingi Flores. Ada juga Kawah Tiga Warna Kelimutu di jantung Flores yang sarat dengan nuansa keajaiban. Di ceruk bukitnya, tersimpan air terjun dan sumber air panas yang penuh kejutan.

Bagaimana budayanya? Flores adalah ruang belajar tentang keluhuran budaya yang beragam dan berharmoni dengan semesta. Di Flores terbagi oleh enam suku asli besar yakni Lamaholot, Sikka, Ende, Lio, Ngada dan Bajawa yang masing-masing memiliki karakteristik khas budayanya. Misalnya Tarian Caci khas Manggarai, tradisi Ngadhu Bhaga asli Ngada dan kain tenun Sikka yang jelita. Perjalanan di Flores mengulik budayanya adalah sebuah eksotika yang sangat ingin dirasakan oleh para pejalan.

Selamat pagi Kelimutu! Begitu nikmat sambil menyeduh kopi oleh Pak John..
Pantai Batu Hijau, Ende. Khasanah unik alam Flores.

Manusia Flores juga sangat berkesan bagi saya. Selama di Flores dulu, saya sangat dibantu oleh kebaikan dan keramahan masyarakat yang termasuk pada ras Melanesia ini. Orang Flores selalu ringan tangan suka membantu. Senyum riangnya senantiasa terpancar memberi ketenangan dalam penjelajahan saya di tanah yang saat itu baru pertama kali dijejak. Yang demikianlah membuat saya betah di Flores dan ketika ada kesempatan kedua ke sana saya sangat bersemangat.

“Kulitnya hitam legam tapi lembut dan tulus hatinya” itulah yang selalu terpatri dalam sanubari saya tentang manusia Flores

Maka, tidak salah kenapa dulu saat pelaut Protugis Antonio de Abreu tiba di Flores bagian timur pada tahun 1512 lantas menamakannya dengan Cabo Das Flores, pulau bunga. Pasti saat itu, seketika dia sangat terkesima dengan keindahan pulau yang oleh masyarakat asli telah dikenal sebagai Nusa Nipa atau pulau ular. Flores adalah sebuah pulau yang memang dianugerahi Tuhan dengan ragam keindahannya yang menakjubkan.  

Perjalanan Adira Faces of Indonesia di Flores ini rencananya saya rangkai secara seimbang memadukan alam, budaya dan manusia Flores. Meskipun di beberapa destinasi sudah pernah saya kunjungi, tetapi saya tetap mendamba untuk hadir di sana untuk kedua kali. Sekaligus menyempurnakan, saya akan memuji keajaiban Pulau Komodo dimana hewan purba sisa zaman Dinosaurus masih berdiam dengan nyamannya.

Petualangan akan berawal di Maumere dan berakhir di Labuan Bajo. Di antara kedua kota itu, kami akan berkunjung ke pesona alam seperti Kelimutu, Pulau Komodo, Pulau Rinca, Batu Cermin. Tradisi budaya Flores akan saya takzimi di Kampung Saga, Wae Rebo, Melo dan Kampung Komodo. Kami juga akan belajar seni tenunnya yang sangat jelita. Kami tiada lupa untuk mengenang sejarah pengasingan Bung Karno di Ende. Dan, Flores identik juga dengan kopi nya yang nikmat mendunia. Kami akan ke Beiwali menelisik nikmat kopi langsung dari kebunnya.   

Sekarang (14/03/2014) kami sudah berada di Flores. Cuaca panas langsung menyambut kami begitu tiba di Maumere. Ah, ini sudah biasa khas Flores, persis seperti dulu saat kedatangan pertama saya. Namun begitu, kali ini langsung disambut oleh rencana petualangan seru yang langsung membuat saya dan A. Mei langsung ‘berlari’ tancap menyusuri Flores. Kami akan ditemani oleh Bang Yohanaes Don Bosco (41) dan Bang Robitus Bas (33). Dari pertemuan pertama ini saya langsung yakin keduanya sangat ramah dan murah membantu kami menjelajah Flores.  

Selamat datang Flores!! Izinkan saya sekali lagi menggerayangi pesonamu yang luar biasa. Nikmatilah kisah dan momen perjalanan kami yang penuh nuansa pesona di Flores.   


Catatan:
- Tulisan ini adalah awal dari rangkaian tulisan perjalanan selama mengikuti Adira Faces of Indonesia, Ubek Negeri Copa de Flores persembahan dari Adira Finance dan Bank Danamon dari 14 s.d. 19 Maret 2014. Kisah ini akan disajikan dalam penggalan-penggalan cerita yang dirangkai dengan #UbekNegeri dan #Copa deFlores


Komodo, hewan purba yang masih tersisa menjadi ikon dari Flores dan Komodo.
Kampung Saga, Ende. Kampung penjaga tradisi Suku Lio.
Sebuah pagi di Pulau Komodo. 
Bocah-bocah Wae Rebo yang menggemaskan
Nyelfie dulu di Wae Rebo, kampung 'eksotik' yang selalu rindu untuk ke sana.



You Might Also Like

2 komentar

  1. Pertama kali saya mengetahui pulau ini dari blog kamu. Kini kamu ke sana lagi untuk kali kedua.

    Untungnya kamu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayyo kak Ernie lets travel to FLores.. Dari Kuala Lumpur bisa menuju Denpasar.. Lalu Denpasar ke Maumere (FLores)..
      Exploring Flores is so amazing.. :)

      Hapus

Twitter @iqbal_kautsar

Komentar Pembaca

BACA LEBIH BANYAK