Renjana #1: Bukide

September 11, 2014

Kholidah dan kampung halamannya: Pulau Bukide, Sangihe. Nusa Utara.

“Perlihatkanlah aku tentang tempat yang indah tapi jauh dari gaduh pariwisata!pintanya. Aku pun akan memperlihatkan kampung halaman Kholidah.

Pernahkah kamu tahu Pulau Bukide?  Aku rasa kamu mendengarnya saja baru kali ini. Baru setelah aku sebut dalam tulisan ini. Bukide hanyalah setitik pulau yang terletak di beranda utara Indonesia. Mungkin kamu pernah dengar namanya Kepulauan Sangihe? Ya, Bukide termasuk dalam wilayah Kep. Sangihe yang jika kamu melihatnya di peta Indonesia, Bukide tak akan pernah terlihat. Kamu baru akan melihatnya jika melihat peta Sangihe. Itupun sebegitu kecilnya.

Di Pulau Bukide inilah aku disambut oleh Kholidah. Aku mengenalnya karena bertemu saat acara pelatihan keuangan pemerintah daerah di Tahuna, ibukota Sangihe, yang mana aku menjadi salah seorang fasilitatornya. Bersama travelmate-ku, Mega @megahanda, di hari setelah pelatihan kami bertakzim ke kampung kecilnya, Bukide Utara, yang hanya didiami tak sampai 100 penduduk.

Butuh paling tidak dua jam dari Pulau Sangihe Besar untuk sampai di Bukide. Aku harus menyeberang lautan dengan perahu kecil yang bercadik di dua sisinya, orang Sangihe menyebutnya “Pambot”. Beruntunglah, saat itu Kholidah sedang giliran pulang kampung dari pekerjaannya sebagai pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kab. Kep Sangihe. Sebulan sekali dia pulang.

 “Hampir tidak pernah ada wisatawan luar Sangihe yang main ke Bukide. Orang lokal Sangihe saja jarang sekali ke sini.” ungkap Kholidah yang lebih memperlakukanku sebagai saudara daripada sebagai orang luar daerah apalagi sebagai wisatawan.

“Bagaimana pemandangan indahnya yang katanya kamu katakan sebagai permata di beranda utara negeri?” dia ternyata sudah tak sabar. Baiklah, aku memang tidak akan banyak berkisah. Aku perlihatkan saja beberapa bingkai lanskap pesona Bukide. 

Keindahan sejati yang sepi. Pantai di depan Kampung Bukide Utara, Bukide.
Keponakan Kholidah yang turut menemani jalan-jalan di Bukide
Warga Bukide Utara. Transportasi antar pulau dengan "Pambot".
Jernihnya perairan Pulau Bukide dan Bukide Batu.


You Might Also Like

6 komentar

  1. Mantap Nian bal!..Pulaunya ini zamrud..

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mas Efenerr.. Bukide bikin aku betul2 terpesona. awalnya niatnya gak kesini, untung diajakin sama mbk Kholidah itu. hehee

      Hapus
  2. salamin sama kholidah mbal, bilangin ditunggu undangan ke kampungnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaah aku salamin deh om Toliq.. tapi kamu harus janji kesana klo diundang mbk Kholidah.. :P

      Hapus
  3. Mbak Kholidaah, salam kenal.

    akoh mau diajak ke Kampung Halamannya mbak :) wkwkkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaah.. salam balik untuk Tari.. :D

      bareng om Toliq aja.. sekalian bulan madu.. pasangan traveller kan keren. yg satu writter kece, satunya fotografer yahuud.. :P

      Hapus

Twitter @iqbal_kautsar

Komentar Pembaca

BACA LEBIH BANYAK